Cityawesome.com – Mengenal 6 tradisi adat dan kebudayaan Batak. Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Batak terdiri dari rumpun suku – suku yang mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Selain itu, terdapat beberapa kategori yang termasuk kedalam suku batak yaitu Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak/Dairi, Simalungun, dan juga Toba.
Hingga kini masyarakatnya masih memegang teguh adat dan budaya batak yang terus di lestarikan. Berikut ini beberapa adat budaya Batak yang masih berlaku dan sering di laksanakan.
1. Partuturan
Budaya Partuturan memiliki istilah lain yaitu kekerabatan. Dalam hal ini, kunci dan falsafah hidup dalam budaya patuturan adalah dengan menanyakan marga setiap orang Batak yang di temui.
Selain itu, partuturan sendiri sudah di anggap sebagai kunci utama dalam mempersatukan hubungan darah dan menjadi penentu dalam bersikap terhadap orang lain dengan baik.
Oleh karenanya gak heran apabila melihat orang sesama batak yang menanyakan marga apabila bertemu.
2. Mangongkal Holi
Merupakan sebuah prosesi upacara yang di lakukan dengan mengumpulkan tulang dari jasad orang tua yang telah lama meninggal. Mangongkal Holi bertujuan untuk memindahkan tulang – tulang tersebut dan memasukkannya ke peti yang baru.
Nantinya peti tersebut akan di letakkan pada suatu tempat yang sudah di sediakan oleh keluarganya. Tradisi ini menjadi tradisi turun temurun yang masih sering di lakukan.
Hal ini di anggap sebagai penghormatan kepada roh orang tua yang telah lama pergi. Sedangkan pemindahan lokasi peti yang berisi tulang ke tempat yang baru di percaya agar orang tua mendapatkan tempat yang lebih baik dari yang sebelumnya.
3. Mangulosi
Merupakan kegiatan berbagi ulos. Mangulosi menjadi lambang perdamaian dan juga kehangatan untuk yang menerima.
Selain itu, Mangulosi di percaya memberikan berkat bagi siapapun. Dalam melakukan Mangulosi, hanya orang – orang yang di tuakan saja yang bisa memberikan ulos seperti orang tua terhadap anak.
Biasanya, mangulosi sering di lakukan dalam sebuah pesta seperti pesta kelahiran anak, pesta pernikahan, dan lain sebagainya.
4. Tarian Sigale – gale
Sigale – gale tidak lain adalah sebuah patung kayu yang menyerupai manusia. Biasanya patung tersebut berada di rumah adat Batak tepatnya di desa Tomok.
Nantinya patung tersebut akan di gerakkan oleh manusia yang berada di belakang patung Sigale – gale.
Menurut legenda, Sigale – gale adalah putraa tunggal dari raja Rahat yang meninggal karena sakit. Untuk mengobati kesedihan raja, maka di buatlah patung yang menyerupai Sigale – gale dan di adakan ritual berupa tarian sekaligus memanggil arwah Sigale – gale.
5. Mangalahat Horbo
Upacara yang di lakukan sebagai bentuk penyucian diri dan menebus dosa – dosa. Dengan melakukan Mangalahat Horbo di percaya dapat mendapatkan kemakmuran dalam hidup.
Selain itu, acara Mangalahat Horbo sendiri awalnya di latarbelakangi oleh kepercayaan suku Batak terhadap Debata Mula Jadi Nabolon yang merupakan Sang pencipta alam semesta.
Suku Batak meyakini Debata Mula jadi Nabolon mampu menghapus dosa serta memberikan kemakmuran dalam hidup dengan berkorban seekor kerbau jantan.
6. Manortor dan Margondang
Merupakan sebuah tarian seremonial yang di lakukan dengan musik Gondang. Manortor dan Margondang menjadi kesenian Batak yang sudah ada sejak zaman dahulu. Selain itu Tortor juga di jadikan sebagai sarana utama dalam melakukan ritual keagamaan.
Biasanya Manortor di lakukan pada acara pesta – pesta adat Batak yang di sertai dengan membunyikan musik Gondang Sebangunan dan alat musik yang lengkap.
Itulah beberapa tradisi adat dan kebudayaan Batak yang masih terus di lestarikan. Saat berkunjung langsung ke tanah Batak, nantinya kamu akan mendapatkan pelajaran serta pengalaman yang tidak kamu temukan di tempat lain.***