Cityawesome.com – Ritual upacara adat Bali. Bali menjadi pulau indah yang tidak hanya terkenal di Indonesia melainkan juga hingga mancanegara. Banyak destinasi wisata favorit mulai dari pantai hingga pemandangan alam lainnya yang tentunya akan memanjakan mata.
Namun terlepas dari keindahan alamnya, Bali juga terkenal dengan adat kebudayaan yang juga menarik perhatian banyak wisatawan. Saat berkunjung ke pulau dewata ini, kamu akan bisa melihat dan mengenal ritual upacara adat Bali yang mungkin tidak pernah kamu saksikan sebelumnya.
Lalu apa saja ritual adat yang sering di adakan di pulau dewata ini? Berikut adalah beberapa ritual upacara adat Bali yang di rangkum dari berbagai sumber untuk kamu ketahui.
1. Ngaben
Masyarakat yang beragama Hindu tentunya tidak asing dengan ritual yang satu ini. Upacara Ngaben merupakan ritual khusus yang di lakukan untuk mengantarkan kepergian jenazah.
Berbeda dengan agama lain, Upacara Ngaben oleh masyarakat Hindu di lakukan dengan membakar tubuh jenazah di sertai arak – arakan oleh para penduduk.
Upacara Ngaben bagi masyarakat Hindu di anggap sebagai ritual yang menggambarkan kebahagiaan. Hal ini di karenakan keluarga dalam hal ini sudah berhasil mengantarkan anggota keluarganya pergi menuju nirwana.
2. Galungan
Upacara ritual adat Bali lainnya adalah galungan. Galungan sendiri berasal dari basa Jawa Kuno yang berarti Menang. Biasanya upacara ini di adakan dengan tujuan untuk merayakan kemenangan dalam melawan kejahatan.
Selain itu, upacara ini juga sering di gelar untuk memperingati terciptanya alam semesta ini. Upacara Galungan di adakan setiap 6 bulan sekali dalam perhitungan kalender Bali dan di lakukan selama 10 hari berturut – turut.
3. Melasti
Upacara Melasti biasanya di adakan satu kali dalam setahun yang bertujuan untuk mensucikan diri bagi masyarakat yang beragama Hindu. Melasti sendiri termasuk bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi yang di selenggarakan tepatnya tiga hari sebelum Hari Raya.
Nantinya penduduk akan datang menuju berbagai sumber mata air yang di anggap suci seperti laut. Hal ini di karenakan masyarakat hindu meyakini bahwa laut menyimpan mata air yang bisa menyucikan diri dengan mengambil tirta amertha.
Ritual yang di lakukan dalam upacara ini berupa pemuka agama yang memercikkan air suci ke bagian kepala setiap masyarakatnya.
4. Mekare – kare
Ritual upacara adat Bali lainnya adalah Mekare – kare atau yang di kenal dengan istilah perang daun pandan. Mekare – kare sendiri merupakan ritual adat yang di lakukan oleh penduduk pria yang bertarung dengan menggunakan daun pandan berduri.
Upacara ini di selenggarakan sengan tujuan sebagai penghormatan bagi Dewa Indra yang di kenal sebagai dewa perang. Nantinya setelah pertarungan selesai di lakukan, biasanya para peserta akan di berikan perawatan dan di doakan oleh pemuka agama untuk menghilangkan rasa sakit.
5. Upacara Saraswati
Menjadi upacara yang bertujuan untuk merayakan ilmu pengetahuan. Masyarakat Hindu di Bali akan mengadakan pemujaan bagi Dewi Saraswati yang di yakini membawa ilmu pengetahuan ke bumi.
Upacara ini di lakukan dengan mendoakan apapun yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku, dan juga kitab.
Selain itu, biasanya upacara Saraswati juga di sertai dengan pentas seni yang di adakan hingga semalaman.
6. Ngerupuk
Selain upacara Melasti, Upacara Ngerupuk juga menjadi bagian dari megahnya Hari Raya Nyepi bagi masyarakat yang memeluk agama Hindu.
Upacara ini di adakan dengan tujuan untuk mengusir Bhuta Kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia yang sedang melakukan brata penyepian.
Biasanya upacara Ngerupuk di adakan tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi dengan melakukan persembahan kepada Bhuta Kala. Selain itu, ritual ini juga di mulai dengan rumah yang di pasang obor, menyembur sekeliling rumah dengan menggunakan mesiu hingga memukul benda untuk menimbulkan suara gaduh.
Itulah beberapa ritual upacara adat Bali yang sering di lakukan oleh masyarakatnya yang sebagian besar beagama Hindu. Saat berkunjung ke pulau dewata ini jika kamu beruntung maka kamu akan bisa menyaksikan upacara adat Bali yang tidak di lakukan di daerah lain.***