Daya Tarik dan Sejarah Peninggalan Candi Banyunibo Yogyakarta

Daya tarik Candi Banyunibo – Jika berbicara mengenai Yogyakarta, pastinya tidak terlepas dengan adanya Candi Borobudur yang megah dan terkenal seantero negeri. Namun tahukah kamu, nyatanya di Jogja tidak hanya ada Candi Borobudur dan Prambanan saja melainkan juga terdapat Candi Banyunibo. Memiliki ukuran kecil, bahkan area candi ini hanya terdapat 1 komplek saja. Selain itu lokasinya juga berada di tengah sawah sehingga seringkali di sebut sebagai candi sebatang kara.

Meskipun begitu, keindahan Candi Banyunibo ini tidak kalah dengan wisata lainnya. Kamu bisa datang untuk sekedar memanjakan mata sekaligus menghabiskan waktu luang. Penasaran apa saja yang ada di Candi Banyunibo? Simak artikel kali ini hingga akhir !

Lokasi, harga tiket, dan jam operasional

Candi Banyunibo beralamatkan di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Indonesia, 55572. Tepatnya hanya berjarak sekitar 16 KM dari pusat kota Jogja dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bisa sampai kesana.

Sedangkan untuk tarif masuknya, kamu tidak akan di kenakan biaya alias gratis. Namun pihak pengelola akan mengenakan biaya retribusi yang sangat terjangkau yakni hanya Rp 2 ribu perorang. Selain itu jam operasional Candi Banyunibo di buka setiap hari selama 24 jam. Dengan begitu kamu bisa datang kapan saja sesuai keinginan.

Sejarah dan Daya Tarik Candi Banyunibo

Candi Banyunibo sendiri berada di area yang cukup terpencil dan cenderung terpisah dengan candi lainnya. Selain itu memiliki bentuk yang kecil namun dengan keindahan pemandangan yang mengagumkan. Bagaimana tidak, di sekeliling area candi di tumbuhi dengan rumput hijau.

Di temukan pertama kali dalam keadaan yang sudah runtuh tepatnya pada tahun 1940, candi ini di susun kembali pada tahun 1943. Kemudian di lakukan pemugaran untuk kedua kalinya pada tahun 1976 hingga selesai pada tahun 1978. Sebagai informasi tambahan, candi ini terdiri dari 1 candi induk dengan 6 candi perwara yang berbentuk stupa. Dengan ukuran 15,325 x 14,25 meter, candi ini memiliki ketinggian 14,25 meter.

Sedangkan pondasi stupa memiliki ukuran 4,8 x 4,8 meter, atap candi induk memiliki ketinggian 2,75 meter dengan puncaknya setinggi 3,5 meter. Pada bagian sisi utara candi induk, terdapat tembok batu sepanjang 65 meter. Candi Banyunibo berada di sisi selatan dan timur candi induk yang letaknya berdekatan dengan candi induk dan berjajar rapi di sampingnya.

Relief Candi Banyunibo

Adapun arti kata Banyunibo memiliki arti menetes atau air yang jatuh. Namun saat berkunjung kesana, kamu tidak akan menemukan aiir yang jatuh ataupun menetes. Sehingga kemungkinan nama Banyunibo di sebabkan karena adanya hiasan Jaladwara di lantai atas kaki candi sebagai saluran air hujan.

Menariknya di sisi bawah atap candi terdapat bentuk daun bunga Padma yang di atasnya berbentuk seperti Stupa. Kemudian di dinding bagian selatan terdapat relief pahatan Dewi Hariti atau Dewi pelindung anak-anak. Sedangkan untuk ornamennya di gambarkan duduk bersila dengan banyak anak kecil di sekelilingnya. Bagi umat Budha, Dewi Hariti di kenal juga sebagai dewi kesuburan.

Kemudian didinding kiri terdapat relief Vaisravana yang tidak lain adalah suami dari Dewi Hariti.

Bangunan Suci dengan Relief Unik

Candi Banyunibo merupakan bangunan suci bagi umat Budha. Dilengkapi dengan banyak hiasan dan juga relief, kamu bisa menemukan patung tokoh laki-laki disebelah selatan candi. Hanya saja, bagian patung ini terbilang sudah rusak dan hanya menyisakan tangan kirinya saja. Adapun posisi dari pariwara ini sedang duduk dengan tangan kanan diatas paha kanan. Sementara tangan kirinya bersikap seolah sedang melindungi kantong besar.

Nah itulah ulasan seputar wisata dan daya tarik Candi Banyunibo. Jika kamu bingung ingin menghabiskan waktu dimana saat ke Jogja, pastikan agar tidak melewatkan destinasi satu ini.

Baca Juga :

***