Mengenal Tradisi Nginang di Indonesia yang Sudah Mulai Punah

Cityawesome.com – Tradisi Nginang di Indonesia. Mengenal sejarah dan tradisi yang ada di Indonesia tentu tidak akan pernah ada habisnya. Terlebih lagi, Indonesia memang kaya akan adat dan budaya yang di turunkan dari nenek moyang kita dan masih di jaga dengan baik oleh sebagian masyarakat.

Seperti salah satunya adalah tradisi Nginang. Mungkin sebagian dari kamu masih bingung apa sebenarnya arti dari Nginang.

Nginang sendiri adalah tradisi mengunyah bahan bersirih seperti pinang, sirih, gambir, kapur, tembakau, bahkan hingga cengkih. Bahkan pada zaman dahulu, tradisi ini banyak di lakukan oleh orang yang suka dengan aneka kudapan.

Pada artikel kali ini akan di bahas mengenai tradisi Nginang yang saat ini sudah hampir punah dan jarang di lakukan oleh masyarakat.

Tradisi Nginang di Indonesia

Nginang pada zaman dahulu bisa di anggap seperti layaknya permen. Di mana tradisi ini bahkan sudah di lakukan cukup lama yakni lebih dari 3000 tahun lalu. Bahkan bukan hanya di konsumsi, sirih sendiri menjadi simbol khususnya bagi adat melayu.

Berbicara mengenai Indonesia, untuk pinang dan sirih sebenarnya sudah ada tepatnya pada beberapa prasasti abad ke 9 hingga 10 masehi di Pulau Jawa. Pada prasasti tersebut mengatakan bahwa sirih dan pinang menjadi salah satu dagangan yang di ekspor dari pulau Jawa.

Selain itu tradisi Nginang menjadi salah satu bentuk keramahtamahan karena bisa di nikmati oleh semua kalangan. Baik anak muda hingga orang tua dan tidak melihat kasta masyarakat.

Biasanya sirih dan pinang di siapkan untuk tamu sebagai tanda penerimaan tamu dan menjunjung rasa sopan santun serta saling menghargai. Bahkan tidak jarang juga sirih dan pinang juga di sajikan untuk roh sebagai sesaji untuk para leluhur.

Manfaat Nginang

Bukan tanpa manfaat, tradisi Nginang sendiri memiliki manfaat yang baik terutama untuk kesehatan. Bahkan hingga kini sirih dan pinang bermanfaat untuk obat antiseptik. Berawal dari tujuannya untuk menghilangkan bau mulut dan agar aroma menjadi lebih segar. Tradisi Nginang terus di lakukan hingga banyak yang sulit untuk melepaskannya.

Manfaat lainnya yang ada pada tradisi Nginang adalah sebagai alternatif untuk perawatan gigi, penyembuhan luka di mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan sebagai obat kumur.

Filosofi Nginang

Dengan berbagai macam bahan yang digunakan untuk Menginang, nenek moyang pada zaman dahulu mengartikan beberapa filosofi yang ada pada beberapa bahan tersebut yakni :

  • Sirih yang berarti sifat rendah hati, saling memberi, dan selalu memuliakan orang lain.
  • Pinang memiliki makna keturunan yang baik.
  • Kapur dan Tembakau berarti ketabahan hati dan saling tolong menolong.
  • Gambir melambangkan kesabaran dan keteguhan hati seseorang.

Nantinya semua bahan akan di racik dengan takaran yang pas untuk memberikan citarasa yang enak.

Nah itulah beberapa informasi mengenai tradisi Nginang diIndonesia. Meskipun memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan, nyatanya tradisi ini sudah hampir punah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu mungkin kamu tidak mengenal istilah Nginang karena sudah jarang masyarakat yang melakukannya. Kalaupun ada, biasanya hanya orang yang sudah berusia lanjut saja yang melakukan tradisi ini.

Baca Juga :

***