Daya Tarik dan Koleksi Terbaik Museum Layang-Layang Indonesia

Museum Layang-Layang Indonesia – Layang-layang adalah permainan menyenangkan yang sayangnya sudah jarang di mainkan. Namun, pengunjung dapat menikmati berbagai jenisnya di Museum Layang-layang, yang tentunya memiliki berbagai macam layang-layang dari berbagai ukuran. Layang-layang adalah benda terbang yang terbuat dari bahan ringan. Bentuknya dapat beragam dan bahkan dapat di beri suara. Sayangnya, ruang untuk bermain game yang mengandalkan angin ini semakin terbatas sekarang.

Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Operasional

Museum Layang-Layang Indonesia beralamatkan di Jl. H. Kamang No.38, RT.8/RW.10, Pd. Labu, Cilandak, Jakarta Selatan , DKI Jakarta, Indonesia, 12450. Dengan harga tiket masuk murah sebesar Rp 15 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati tempat wisata ini. Museum buka setiap hari untuk pengunjung.

Aktivitas Mengunjungi Museum Layang-Layang Indonesia

Museum Layang-layang memiliki tempat yang asri, berbeda dengan kebanyakan museum. Banyak pepohonan dan angin semilir membuatnya sejuk. Justru suasana rumahan ini membuat pengunjung merasa nyaman berada di museum. Museum ini di buka sejak 21 Maret 2003 dan terdiri dari empat bangunan tradisional Jawa yang masing-masing memiliki tujuan tertentu. Selain itu, setiap bangunan pasti di kelilingi oleh pepohonan yang sangat besar, yang membuatnya menjadi lebih rindang.

Pendopo putih menyambut pengunjung saat memasuki bangunan. Bangunan ini tidak hanya di gunakan untuk pemutaran video tentang sejarah Layang-layang, tetapi juga di gunakan untuk membuat kaos souvenir dan memamerkan barang buatan pribadi.

1. Koleksi Layang-Layang dari Berbagai Negara

Endang Ernawati, pendiri museum, adalah penggemar Layang-layang. Sejak tahun 1980, dia telah mengumpulkan ribuan Layang-layang dari seluruh Indonesia, kecuali Papua, dan hanya memajang sekitar 500 buah. Sisa layang-layang tidak hanya di buang, tetapi juga di simpan dengan baik di gudang. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruang saat ini. Selain itu, selama beberapa waktu akan di gunakan sebagai pengganti model.

Model layang-layang di pajang harus diganti setiap enam hingga dua belas bulan sekali. Layang-layang terutama berasal dari Kudus, Jepara, Cilacap, dan Magelang, meskipun mereka berasal dari seluruh Indonesia. dari negara lain, seperti Jepang, Korea, Kamboja, Thailand, Italia, Turki, Belanda, Tiongkok, dan Malaysia.

2. Membuat Layang-Layang

Selain menonton Layang-layang, pengunjung juga dapat membuat Layang-layang sendiri. Praktik membuat Layang-layang menggunakan kertas, yang di berikan oleh museum. Pengunjung tidak hanya dapat membuat Layang-layang, mereka juga dapat membuat keramik. Selain itu, mereka membatik sapu tangan, melukis di payung, keramik, lampion, kaos, dan wayang. Pengunjung harus membayar biaya tambahan untuk setiap karya seni jika mereka ingin menikmati fasilitas ini.

Harga keramik adalah 65.000, membatik adalah 70.000, dan melukis layang-layang polyester besar dan kecil seharga 60.000 dan 50.000. Lukisan payung adalah 100.000, lukisan keramik adalah 75.000, lukisan kaos adalah 70.000, lukisan wayang adalah 50.000, lukisan lampion adalah 60.000, lukisan kipas adalah 70.000, dan lukisan topeng adalah 50.000.

Fasilitas Museum Layang-Layang

Di ruang audiovisual, pengunjung dapat menonton video seluk beluk Layang-layang. Selain itu, terdapat kantin, mushola, toilet, dan halaman parkir yang luas.

Baca Juga :

***