5 Fakta Menarik dari Gamplong Studio Alam Yogyakarta

Gamplong studio yogyakarta

Gamplong Studio Yogyakarta adalah salah satu studio film dengan luas sekitar 2,5 hektar. Studio yang berlokasi di daerah Sleman, Yogyakarta ini juga berfungsi sebagai lokasi wisata edukasi perfilman yang menarik. 

Kamu bisa belajar tentang produksi perfilman di tempat ini. Selain itu, kamu juga bisa mengambil foto dengan latar belakang sejarah masa lampau. Tapi, sebelum kamu berkunjung ke studio ini, simak lebih dulu fakta-fakta menarik tentang Studio Gamplong berikut ini: 

Awal Mula Pendirian Gamplong Studio Yogyakarta

Pendirian Studio Gamplong berawal dari prakarsa Mooryati Soedibyo. Beliau adalah seorang pengusaha kosmetik sukses Mustika Ratu. Sebagai sosok wanita karir yang sukses, beliau tidak melupakan kontribusinya untuk tanah air. 

Atas keinginan itulah, Studio Gamplong akhirnya berdiri untuk memberi sumbangsih terhadap perkembangan perfilman dalam negeri. Sebuah film bertema pahlawan nasional pun dibuat menggunakan lokasi studio ini. Film tersebut mengambil kisah hidup tokoh Sultan Agung. 

Hampir seluruh proses syuting dan pengambilan gambar untuk film tersebut berlangsung di lokasi ini. Setelah syuting film Sultan Agung selesai, Mooryati sebagai pemilik Studio Gamplong pun menghibahkan studio ini pada pemerintah daerah Jogja. 

Disebut Mini Hollywood Indonesia

Selepas berakhirnya proses syuting film Sultan Agung, lokasi Studio Gamplong pun dimanfaatkan untuk proses syuting film yang lainnya. Dari sinilah julukan mini Hollywood Indonesia tersemat pada nama Studio Alam Gamplong. 

Setting lokasi yang ada di studio ini memang bernuansa era lampau. Makanya, studio ini cocok untuk proses syuting film-film berlatar sejarah dengan kisaran abad 16 sampai 18 Masehi.

Selain sebagai lokasi syuting, Gamplong Studio Yogyakarta ini juga sering menjadi tempat untuk mengambil foto-foto estetik. Namun, hal ini berlaku apabila studionya tidak dipakai untuk proses syuting. 

Kawasan Wisata Edukasi Film Gamplong Studio

Area lokasi Studio Gamplong cukup luas dan bagus untuk setting lokasi syuting tempo dulu. Selain untuk lokasi syuting film berlatar sejarah, studio ini kadang beralih fungsi menjadi kawasan wisata edukasi perfilman. 

Bagi kamu yang menggeluti bidang film atau sedang belajar di bidang perfilman, maka datanglah ke kawasan Studio Gamplong. Di sini, kamu bisa belajar mengenai proses pembuatan film dari awal sampai akhir. Bahkan, kamu juga bisa ikut praktek selama proses pembuatan produksi film berlangsung dengan syarat tertentu. 

Namun, kawasan edukasi ini juga terbuka bagi masyarakat umum yang penasaran dengan proses pembuatan film. Jika kamu bukan mahasiswa atau praktisi di bidang perfilman tetap boleh berkunjung ke studio ini untuk belajar. 

Setting Benteng Era Penjajahan 

Gamplong Studio Yogyakarta menang identik dengan setting tempatnya yang bernuansa jadul. Makanya, studio ini selalu menjadi target lokasi untuk mengambil adegan film berlatar belakang sejarah. 

Salah satu setting yang sering dipakai untuk syuting film adalah setting benteng di era penjajahan Belanda. Meski berfungsi sebagai setting film, tapi detail yang ada pada benteng atau bangunannya cukup bagus dan rapi. 

9 Wahana Seru Trans Studio Bandung, Terfavorit Dan Ramai Pengunjung !

Setting Pasar Tradisional Zaman Dulu

Bukan cuma setting benteng era zaman Belanda saja, studio ini juga memiliki setting lain berupa pasar tradisional tempo dulu. Seluruh detail yang terdapat pada setting pasar ini hampir mirip dengan suasana pasar pada zaman dulu. 

Penggunaan dan penempatan propertinya pun sangat detail dan rapi. Selama berada di sini, kamu seolah-olah terbawa kembali ke zaman dulu kala. Berfoto di setting tempat ini akan membuat hasil fotomu menjadi anti mainstream sekaligus estetik. 

Baca Juga :

***