Sejarah Candi Muara Takus Serta Fungsinya

Candi Muara Takus

Candi Muara Takus merupakan salah satu peninggalan sejarah dari masa kerajaan kuno yang ada di Nusantara. Kerajaan ini bukan cuma meninggalkan warisan bangunan candi, melainkan ada peninggalan lainnya. 

Lantas, bagaimana asal-mula candi ini hingga akhirnya menjadi salah satu bangunan peninggalan sejarah yang masih bertahan hingga kini? Yuk cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini! 

Asal-usul Candi Muara Takus

Candi Muara Takus berdiri di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-4 hingga 11 Masehi. Candi ini merupakan salah satu peninggalan tertua dari kerajaan beraliran Budha di Sumatera. 

Dari segi arsitekturnya juga memiliki kemiripan dengan candi-candi lain yang ada di Myanmar. Buktinya, bangunan candi ini memiliki simbol Yoni dan Lingga pada stupanya. Perpaduan antara budaya dan peninggalan dari budha Syiwa kental terlukis di bangunannya. 

Sementara itu, asal-usul nama candi ini berasal dari aliran sungai yang bermuara di sekitar bangunan candi. Lalu, nama Takus berasal dari Takuse yang merupakan kata dalam bahasa China. 

Dalam bahasa China, Ta memiliki arti besar, dan Ku berarti kuil atau tua. Secara keseluruhan, arti nama Muara Takus adalah kuil tua berukuran besar yang berdiri di sekitar muara sungai. Begitulah sejarah asal-muasal candi ini. 

Fungsi Candi Muara Takus 

Bangunan Candi Muara Takus tentu memiliki tujuan dan fungsi ketika dibangun. Nah, beberapa fungsi candi ini antara lain adalah untuk berbagai macam kegiatan masyarakat sebagai berikut: 

  • Sebagai tempat ritual keagamaan pada masa Kerajaan Sriwijaya. 
  • Sebagai pusat pemerintahan Andiko Nan 44. 
  • Sebagai tempat peribadatan umat Budha. 
  • Sebagai objek wisata sejarah di masa kini. 

Macam-macam Bagian Candi Muara Takus

Bangunan candi yang kamu lihat dari luar ternyata memiliki bagian-bagian yang lebih detail. Secara umum, bangunan candi memiliki 4 bagian sehingga berdiri menjadi sebuah candi dengan konstruksi yang kokoh selama bertahun-tahun. Berikut ini adalah bagian-bagian yang membentuk Candi Muara Takus:

1. Mahligai Candi

Stupa candi merupakan salah satu bagian yang masih utuh dari candi ini. Dari segi konstruksi, stupa mahligai ini terdiri dari tiga bagian, yaitu atap, badan, dan kaki. Untungnya, seluruh bagian mahligai candi masih tetap utuh sampai sekarang. 

Bentuk candi mahligai ini menyerupai yoni yang di setiap sisinya terdapat patung singa duduk. Patung singa duduk ini terbuat dari material batu andesit, sehingga lebih awet dan tahan lama daripada jenis material lainnya. 

Sejarah dan Lokasi Candi Gedong Songo Semarang yang Menarik

2. Candi Tua

Sama seperti bangunan candi mahligai, bangunan candi tua juga terdiri dari tiga bagian. Mulai dari bagian atap, badan, hingga kaki. Khusus untuk bagian kaki terbagi menjadi dua ukuran. Pada bagian kaki yang pertama berukuran 2,37 meter. Sedangkan bagian kaki yang kedua berukuran 1,98 meter. 

Sayangnya, beberapa bagian bangunan candi tua sudah mengalami kerusakan. Bagian atas yang seharusnya berbentuk seperti bundaran malah rusak. Hal ini terjadi karena material bangunannya terbuat dari cetakan batu bata dan batu pasir. 

3. Candi Bungsu

Bangunan candi bungsu berbentuk persegi dengan beberapa stupa kecil di bagian atasnya. Bagunan candi ini terbuat dari batu bata merah dengan ukuran 13,2 meter kali 16,2 meter. Dari ukurannya tentu lebih kecil daripada candi tua. 

4. Candi Palangka

Bangunan candi palangka memiliki ukuran 5,10 meter kali 2 meter. Bangunan ini punya ukuran yang cukup mungil dan berada di sebelah timur candi mahligai. Meskipun ukurannya mungil, tapi bangunannya masih utuh dan kokoh. 

Baca Juga :

***