Cityawesome.com – Pura Gunung Kawi Sebatu. Jika memilih Bali sebagai salah satu provinsi wisata, pastikan agar kamu tidak melewatkan Pura Gunung Kawi Sebatu Gianyar. Menjadi tempat suci untuk ibadah umat Hindu, Pura Gunung Kawi sendiri memiliki keunikan yang berbeda. Lokasinya berada di wilayah Banjar Sebatu, Tegalalang, Pura ini berdiri di atas lahan seluas 5000 meter persegi dan sudah menjadi salah satu objek menarik bagi wisatawan bahkan sejak tahun 1970an.
Lingkungan alam yang masih asri menjadi alasan hingga kini Pura Gunung Kawi selalu ramai pengunjung setiap hari. Terlebih lagi di bagian belakang pura terdapat tebing dan hutan hijau yang memberikan kesan udara sejuk.
Serupa dengan pura pada umumnya, Pura Gunung Kawi juga mengusung sistem Tri Mandala yakni Jaba Pura, Jaba Tengah dan Jeroan.
Pada bagian Jaba Pura (halaman luar), kamu akan menemukan pemandian umum yang sering di gunakan oleh warga sekitar untuk mandi. Kolam pemandian yang tersedia juga cukup luas dengan air yang jernih dan menyegarkan.
Tidak ketinggalan juga kolam ikan yang berisi berbagai jenis dan ukuran. Namun kolam ikan di sana terbilang cukup di keramatkan sehingga tidak ada yang boleh mengambil atau menangkap ikan di kolamnya.
Kemudian pada bagian luar pura terdapat aula terbuka yang seringkali di gunakan sebagai tempat untuk rapat bagi penduduk desa Sebatu dan tempat untuk sekedar beristirahat bagi para wisatawan.
Lokasi, harga tiket, dan jam operasional
Pura Gunung Kawi Sebatu Gianyar beralamatkan di Sebatu, Kec. Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali 80511. Di mana untuk tarif tiket masuknya sendiri terbilang cukup terjangkau yakni hanya Rp 15 ribu untuk orang dewasa dan Rp 7,5 ribu untuk anak-anak.
Adapun Pura Gunung Kawi di kelola langsung oleh Dinas Pariwisata Gianyar sehingga semua retribusi tiket di alokasikan untuk kabupaten Gianyar sebanyak 60 persen dan sisanya untuk desa Sebatu.
Sedangkan jam operasional Pura Gunung Kawi di buka setiap hari mulai dari jam 08.00 sampai dengan 18.00 WITA.
Sejarah Pura Gunung Kawi Sebatu
Membahas tentang sejarahnya, Pura Gunung Kawi di bangun sekitar tahun 1300 hingga 1500 setelah Masehi. Di mana dulunya pura ini di bangun sebagai tempat pemujaan bagi Dewa Wisnu atas perintah dari Rishi Makandeya.
Sebagai informasi tambahan, Rishi Makandeya adalah guru yang menyebarkan agama Hindu di pulau Jawa. Di mana beliau sendiri tidak lain berasal dari Kerajaan Majapahit sehingga memiliki pengaruh di Nusantara bahkan hingga Kerajaan Bali.
Nama Pura Gunung Kawi berasal dari kata Gunung dan Kawi yang berarti di buat. Pura ini termasuk Dhang Kahyangan yang berarti semua umat Hindu di perbolehkan melakukan ibadah di sana.
Selain itu karena lokasinya cukup di sucikan, maka pengunjung yang datang wajib menggunakan pakaian adat. Namun tidak perlu khawatir jika tidak membawanya, karena pada area loket sudah tersedia kain untuk dipinjamkan kepada pengunjung selama berada di kawasan Pura Gunung Kawi Sebatu.
Nah itulah informasi seputar sejarah tentang Pura Gunung Kawi yang menjadi tempat suci bagi peribadatan umat Hindu. Jika tertarik untuk datang, pastikan agar kamu menghormati semua peraturan yang ada disana.
Baca Juga :
- Tour Wisata Bersejarah Pura Kereban Langit di Bali
- Alas Kedaton Bali : Objek Wisata Pura di Tengah Hutan Monyet
- Wisata Pantai Tanjung Pinggir Batam, Dengan View Singapura !
- 6 Rekomendasi Pasar Malam yang Populer di Singapura
***