Festival Lembah Baliem di Papua, Apa Saja Daya Tariknya ?

Cityawesome.com – Festival Lembah Baliem. Festival budaya biasanya di adakan dengan tujuan untuk mengenalkan kebudayaan daerah kepada masyarakat secara luas. Tidak hanya di Indonesia saja, di negeri manapun seringkali mengadakan festival budaya dengan menunjukan apa saja yang menjadi kebanggaan di daerah tersebut.

Biasanya saat di adakannya festival di suatu daerah, masyarakat akan berbondong-bondong untuk datang dan menikmati semua pertunjukan kebudayaan yang tersaji. Belajar sekaligus menghibur diri menjadi 2 hal yang akan di dapatkan saat berkunjung ke festival budaya.

Berbicara mengenai festival budaya, di Indonesia tepatnya di tanah Papua ada 1 festival yang cukup populer dan menjadi salah satu daya tari pariwisata di sana. Namanya festival Lembah Baliem yang tidak hanya terkenal di dalam negeri saja melainkan juga luar negeri.

Lalu apa sebenarnya festival Lembah Baliem? Pada artikel kali ini akan di bahas mengenai festival Lembah Baliem, yang berhasil membawa Papua terkenal hingga mendunia.

Apa itu Festival Lembah Baliem?

Merupakan festival budaya tahunan yang selalu di adakan di Papua. Awalnya fastival ini hanyalah acara perang antar suku di Papua tepatnya suku Dani, Lani, dan Yali. Hal ini di lakukan sebagai tanda kesuburan dan kesejahteraan tanah Papua itu sendiri. Selain itu festival ini rutin di gelar sejak tahun 1989 setiap bulan Agustus dan selama 3 hari lamanya.

Biasanya rangkaian acara yang tersaji dalam festival ini adalah skenario tentang perang antar suku di mana ketiga suku yang telah di sebutkan tadi akan saling menunjukkan kekuatan masing-masing.

Bahkan tidak hanya menampilkan tarian perang antar suku saja, festival Lembah Baliem ini juga menampilkan beragam tarian tradisional, pertunjukan musuk pikon dan witawo, atraksi memasak bakat batu, permainan anak Puradan dan Sikoko, Lempar Sege, bahkan hingga seni merias tubuh.

Seni Merias Tubuh dengan aksesoris

Seni merias tubuh yang menjadi salah satu rangkaian acara di festival Lembah Baliem ini biasanya memanfaatkan aksesoris karya suku Hubula yakni Noken. Noken sendiri merupakan tas tradisional Papua yang terbuat dari anyaman benang kayu atau bisa juga menggunakan kulit pohon Anggrek.

Tepatnya pada tahun 2012, UNESCO menjadikan Noken sebagai salah satu warisan budaya tak Benda. Oleh karena itu hingga kini Noken menjadi salah satu aksesoris yang paling populer di sana.

Menariknya lagi, pada tahun 2019 festival Lembah Baliem masuk MURI dengan penampilan Noken raksasa buatan Mama Papua. Bayangkan saja tas ini memiliki ketinggian yang mencapai 30 meter.

Lokasi Lembah Baliem

Sebagai informasi tambahan, sebenarnya Lembah Baliem bukanlah sekedar nama dari suatu festival di Papua. Melainkan Lembah Baliem adalah nama tempat atau nama Lembah seperti Lembah pada umumnya.

Keindahannya berada di ketinggian 1600 meter dan berada di pegunungan Jayawijaya yang tersohor. Selain itu suhunya mencapai 10 hingga 15 derajat celsius.

Untuk bisa mencapai lokasi festival, kamu bisa menjangkau Bandar Udara Sentani Jayapura dan melanjutkan penerbangan ke Wamena. Lokasi tepatnya beralamatkan di Desa Wosilimo tepatnya 27 KM dari pusat kota Wamena.

Lembah dengan panjang sekitar 80 KM dan lebar 20 KM merupakan tempat tinggal dari suku Dani. Di kenal dengan sebutan Grand Baliem Valley, Lembah Baliem di temukan pertama kali oleh Richard Archbold yang merupakan seorang zoologist dan philanthropist asal Amerika.

Itulah beberapa penjelasan mengenai apa yang menjadi daya tarik dari festival Baliem di Papua untuk bisa menjadi referensi liburan.

Baca Juga :

***